Grip, Stroke dan Roll Stroke Pada Alat Musik Timpani

 

https://i.ytimg.com/vi/vG1gAbM59po/maxresdefault.jpg

    Grip adalah cara atau posisi memegang pada mallet/stick. Terdapat 3 Grip utama yang digunakan pada timpani yaitu Posisi Jerman (telapak tangan arah kebawah); Posisi Perancis (telapak tangan arah ke kiri, jika tangan kanan); dan Posisi Amerika (telapak tangan di antaranya - arah kiri dan bawah ). Semua dapat dan harus digunakan tergantung pada jenis suara yang dibutuhkan dalam sebuah karya.

    Pukulan/ Stroke: Sal Rabbio (PAS Hall of Famer dan mantan pemain Detroit Symphony), kamu harus bisa membuat semua suara yang  dibutuhkan dengan menyesuaikan posisi tangan. Perubahan mallet hanya berfungsi untuk keperluan yang mendesak apabila karya itu membutuhkan.

    Jenis-jenis pukulan pada Timpani:

A) Reguler: Pukulan harian atau pukulan sehari-hari pada umumnya, pukulan ini menggunakan kecepatan saat mallet diayunkan dan menciptakan pantulan alami dari kepala mallet.

B) Legato: Pukulan ini pada dasarnya menjatuhkan mallet dengan sedikit memprediksi kecepatan, dll. Nantinya akan mendapatkan nada yang sangat hangat dan bulat dengan attack suara yang sesedikit mungkin.

C) Staccato: Pukulan ini adalah pukulan yang sangat tepat dengan rebound yang cepat.

D) Pukulan Lembut: Pukulan lembut dimainkan dari bawah ke kepala mallet tetapi dengan lebih banyak pukulan ke atas daripada pukulan ke bawah (pukulan sekilas dari mallet).

    Pukulan ini memungkinkan pemain untuk mempengaruhi warna nada dan artikulasi dari Timpani. Semakin banyak warna yang dapat diperoleh pemain, semakin jarang mereka harus mengganti mallet, tetapi sebagai tambahan, semakin banyak pilihan musik yang mereka miliki untuk variasi dan frase!

    Roll Stroke: Roll pasti akan menjadi satu pukulan penting untuk beberapa tempat di mana buzz roll untuk orkestra mungkin secara khusus harus yakin. Kecepatan roll akan bervariasi berdasarkan nada dan ukuran Timpani serta dinamika musik. Umumnya: lebih tinggi = lebih cepat; lebih rendah = lebih lambat. Sebarkan secara meluas posis mallet beberapa inci pada kepala mallet untuk mengaktifkan lebih banyak resonansi dari Timpani.

    Catatan/ Note: Memberi catatan pada timpani juga merupakan hal yang penting. Karena setiap kali latihan atau konser pasti terdapat arahan dari konduktor atau kita pasti akan memberi tilisan/tanda bagian mana saja yang menurut kita penting. Jangan sekali-kali lupa membawa alat tulis dan catatan, dan jangan pinjam pemain lain karena itu mengganggu.

 

Alat Perkusi Ritmis/ Tidak Bernada

 

Selamat datang di PERKUSIBERNADA.COM, web blog yang mandiri..

Keep healthy and always PRACTICE EVERYDAY!!!

 Sumber: http://vickyjohnson.altervista.org/DME%20Orff%20Assignment.htm

    Alat perkusi ritmis/ tidak bernada adalah instrumen perkusi yang tidak memiliki nada dan bersifat polyritmic artinya kebanyakan kategori ini sering digunakan dalam reportoar musik sebagai pemegang tempo/ketukan sehingga sebuah lagu berjalan sesuai tempo yang berlaku dan tidak ngawur.

    Contoh alat perkusi rimis, Drum Set, Snare Drum, Grand Cassa/ Bass Drum, Piatti, Cymbal, Castagnet, Wood Block, Quint Tom Bongo, Conga, Tambourine, Tam-tam, dll. Untuk wilayah musik klasik/ orchestra, perkusi ritmis lebih membawa nuansa yang lebih variatif dan energik, sehingga saat di pertunjukan juga terlihat lebih hidup susasan musiknya.

    Tentu saja tiap-tiap instrumen pasti memiliki jenis dan merk yang bervariatif, artinya semakin harga dan merk tersebut bagus, pasti suara yang dihasilkan tentu saja lebih baik dari yang harganya lebih rendah. Dan juga faktor tuning merupakan hal penting dalam mengatur tekanan membran dalam perkusi ritmis, terutama yang sumber bunyinya berasal dari membran itu sendiri, seperti Drum Set, Snare Drum, Bass Drum, dll.