Anatomi : Bagian-bagian Pada Alat musik Timpani

    Timpani (kadang dikenal sebagai “drum ketel”) digunakan dalam banyak jenis ansambel, termasuk konser band, marching band, orkestra, dan bahkan oleh beberapa band rock. Timpani terdiri dari membran (head) yang direntangkan di atas mangkuk besar yang secara tradisional terbuat dari tembaga, dan dimainkan dengan memukul head tersebut dengan pemukul khusus yang disebut mallet/ stick. Menurut sejarah, sejak jaman pra sejarah timpani sudah dikenal sebagai alat musik untuk ritual dan penyemangat berburu, namun seiring perkembangan waktu dan semakin berubah bentuk jenis timpani, maka mulai digunakan sebagai pertunjukan untuk menghibur orang. Jenis timpani sangat beragam dilihat dari zaman digunakannya alat ini, seperti zaman barok (awal mula timpani modern digunakan untuk pertunjukan musik) timpani saat itu tidak memiliki pedal kaki, tapi cara menyetemnyanya dengan memutar Lug/ skurp yang mengeliling head timpani satu per satu.  Oleh hal itu seiring perkembangan zaman timpani modern saat ini dapat disetel dengan cepat dan akurat ke nada tertentu menggunakan pedal kaki yang dapat digerakkan.

    Berikut adalah ilustrasi dari tipe timpano ("timpani" adalah jamak untuk kumpulan timpano), diikuti dengan deskripsi tiap bagian, dalam urutan abjad:

https://hub.yamaha.com/wp-content/uploads/2019/04/Timpani-Anatomy-body-image.jpg 
 

Auxiliary Brake: Ini terletak di bawah pedal. Saat terkunci, itu mencegah timpano bergerak.

Base: Mekanisme penyetelan ditempatkan di bawah dasar setiap timpano. Dasarnya berat untuk menjaga keseimbangan setiap drum dan untuk meningkatkan resonansi.

Bearing Edge: Bibir mangkuk timpano dikenal sebagai tepi bantalan. Ini mentransfer energi dari kepala ke mangkuk untuk menentukan nada.

Bowl: Bentuk dan bahan permukaan mangkuk membantu menentukan timbre drum. Mangkuk hemispheric menghasilkan nada yang lebih cerah sedangkan mangkuk parabola menghasilkan nada yang lebih gelap.

Cable Band: Memasang kabel timpano ke penyangga.

Head: Ini dapat dibuat dari kulit binatang (umumnya kulit anak sapi) atau plastik. Kedua jenis kepala harus dipasang secara berbeda (lihat petunjuk yang disertakan bersama head.) Head plastik lebih mudah dirawat karena tidak rentan terhadap perubahan kelembapan dan suhu; mereka juga umumnya lebih mudah dipasang.

Head Protector: Melindungi head timpani dari debu. Selalu letakkan ini pada timpano saat instrumen tidak digunakan.

Hoop (Counterhoop): Sekrup yang mengencangkan head timpano.

Main Caster: Roda, memungkinkan timpani untuk dipindahkan dengan mudah. Mereka harus dikunci selama pertunjukan untuk mencegah drum bergerak dari sisi ke sisi.

PAC (Pedal Adjustment Knob): Mekanisme ini memungkinkan Anda menyesuaikan porsi pedal (berat pedal) sambil mempertahankan keseimbangan pedal. Putar kenop berlawanan arah jarum jam (kiri) untuk membuka kunci. Agar pedal terasa lebih berat, putar kenop searah jarum jam.

Pointer Lock Nut: Mengunci indikator tuning pada tempatnya setelah fine-tuning.

Spring Tension Adjustment Bolt: Menyesuaikan baut, ini memungkinkan kuat lemahnya pedal disetel ke preferensi individu.

Tension Rod: Batang logam berulir ini dimasukkan ke dalam casing lug. Ini dapat dikencangkan atau dilonggarkan untuk menyetel drum ke nada yang diinginkan.

Tuning Indicator: Skala pengukuran yang digunakan sebagai panduan visual dalam menyetel nada setiap timpano.

 

Sumber: https://hub.yamaha.com/wp-content/uploads/2019/04/Timpani-Anatomy

Bagian-bagian Pada Marimba

Organologi Marimba 
Keterangan :
  1. Leg with wheel : tumpuan marimba dengan roda terletak pada bagian kanan bawah.
  2. Small end piece : bagian ini terletak pada kanan marimba, bagian ini berguna untuk menopang Rail.
  3. Accidental tone bars : bilahan marimba untuk nada-nada kromatis ( C#, D# ).
  4. Natural tone bars : bilahan marimba untuk nada-nada natural ( C, D,E ).
  5. Large end piece : bagian ini terletak pada kiri marimba, bagian ini berguna untuk menopang Rail.
  6. Y- adjusting road: bagian ini untuk mengatur posisi tinggi rendah marimba.
  7.  Height adjustment mechanism : seperti putaran katrol untuk menaikkan dan menurunkan posisi marimba.
  8. Natural resonators : tabung resonansi untuk nada natural.
  9. Angel brace : besi penghubung antara adjusting rod dengan height adjustment mechanism.
  10. Connection rod : besi penghubung antara large end piece dengan small end piece dan sebagai pengunci pada rangka bawah marimba.
  11. Accidental resonators : tabung resonansi untuk nada Accidental/kromatis.
  12. Rail : besi yang menyangga bilah pada marimba.
  13. Bar support : seperti kancing guna menghimpit bilah marimba supaya tetap rapat.
  14. Cord : tali untung menghubungkan bilah satu dengan yang lain.
  15. Comer pin : seperti besi kecil yang gunanya sebagai tempat untuk mengikatkan tali ke bagian marimba supaya kuat dan tidak terlepas.

Bagian –bagian diatas merupakan bagian yang umum pada marimba. Di era saat ini beberapa marimba memiliki bagian tambahan di dalam organologinya untuk mempermudah dalam permainan tertentu seperti contoh marimba marching band. Marimba marching band memiliki tambahan bagian penyangga yang terdapat pada bagian rail, penyangga tersebut berguna untuk penambahan instrumen seperti cymbal atau tom-tom. Setiap bagian yang terdapat pada marimba memiliki fungsinya masing-masing,hal yang sangat penting untuk selalu menjaga setiap bagian yang terdapat pada marimba dalam keadaan yang  baik.


Marimba pada Marching Band